Jumat, 18 Januari 2008

SRI akan membuktikan keunggulannya

2008/1/18 Iswandi Anas < iswandi742@yahoo. com>:
Pa Aman Yth,

Kita apalagi petani tentu sudah sangat siap. Yang belum siap para pemegang kekuasaan di negara kita ini.

Saya kaget tadi malam membaca "surat rahasia" dari Kabadanlitbang Pertanian kepada dua Dirjen di Deptan yang mengatakan bahwa SRI is nothing, bohong belaka, scientificly not proven, ini didasar pada salah satu coretan "scientist" IRRI yang benar-benar "iri" dengan SRI karena merasa kakinya 'terinjak' dan juga mengira pupuknya tidak akan terjual!!

Saya rasa untuk padi IRRI bukan segala-galanya. Jadi jangan "oknum scientist IRRI" dianggap dewa apalagi yang bicara satu orang seperti yang dilakukan oleh Pejabat Teras kita ini. Antek-antek IRRI yang bicara, langsung dijadikan dasar untuk membuat "kebijakan Nasional Indonesia".

Cobalah luangkan waktu, buka mata, melihat kekiri dan ke kanan, mau jalan ke lapangan, bicara dengan orang yang sudah bertahun-tahun merintis, meneliti, dengan segala suka dukanya, dengan "biaya sendiri" tanpa sepeserpun meminta dari pemerintah atau ada orang asing yang bekerja dengan perusahaannya di Indonesia, tetapi menruh "minat" untuk membantu petani Indonesia, tetapi ybs bukannya disambut, tetapi diacuhkan bahkan dianggap "lawan".

Saya baru saja melihat apa yang dikerjakan kawan-kawan petani, pionir di desa Petir Kecamatan Nagrak Sukabumi, benar-benar menakjubkan! ! Saya juga mendengan cerita petani dari Ciamis, depok, tasik dsb yang datang ke Nagrak untuk workshop. Saya percaya petani, apa yang mereka katakan adalah dari hati mereka tetapi tidak percaya "oknum pejabat". Mereka datang dengan biaya sendiri. Mereka bekerja dari dana pribadi mereka.

Mereka bukan LSM!! Saya kagum dengan keuletan mereka dalam membina petani. meraka tidak m,engharapkan tanda jasa, yang mereka harapkan hanyalah harga yang wajar. Padi yang mereka tanam satu batang menghasilkan 73 batang!!! Bukan satu dua hektar, tetapi sudah ratusan hektar dan saat ini sudah ribuan hektar di jawa barat saja. belum lagi yang di Indonesia bagian Timur.

Saya betul-betul kagum dengan mereka. Suatu saat bila Pa Aman ada waktu dari pada libur di puncak, datanglah ke Desa Petir ini, dijamin keindahan alamnya dan kenyamanan tidak kalah dengan puncak.
Salam,
IAC

Maaf

Saya rasa IRRI harus juga kita reformasi, karena saya lihat ada juga pengaruh politis di IRRI. Sebagai contoh upland rice tidak pernah akan diteliti oleh IRRI padahal produksi upland rice ini bisa mencapai 7-8 ton di beberapa lokasi di Indonesia, di Thailand, China dan Vietnam! Kita bayar iuran IRRI, jadi kita wajib menyampaikan hal ini kepada Direktur Jendral IRRI. Kita tahu sawah kita diklaim sebagai penghasil metan sehingga Indonesia di tuduh sebagi 3 negara terbesar penghasil metan setelah China dan India.!! Padahal kalau upland rice kita kembangkan tidak akan ada masalah metan!! Saya sudah pernah menyampaikan agar IRRI juga meneliti uplandrice langsung kepada Director General IRRI disuatu symposium international di jepang!!

Tidak ada komentar: