Kamis, 17 Januari 2008

Desain Forum SRI

On Behalf Of Bustanul Arifin
To: ipb-link@yahoogroup s.com
Subject: [linkers] Desain Forum Ina-SRI

Pak Is dan teman2 semua, Selamat atas suksesnya acara Workshop SRI kemarin. Saya boleh daftar jadi anggota 'kan? Terima kasih ya..Saya ada pemikiran bahwa opsi pertama desain Forum Ina-Sri ini menjadi web-based discussion, sehingga lebih fokus.

Bukan seperti milis ipb-linkers ini, yang sangat-sangat bebas, dan sering ke mana-mana. Langkah awal adalah mendesain website, kasih nama saja Ina-SRI atau apa saja yang menurut pertemuan kemarin mudah diingat massa. Yang penting seksi, eye-catching, dan gampang disebarluaskan.

Nanti, Pak Is kerahkan mahasiswa, terutama bimbingan, yang sering dibelikan nasi bungkus itu, untuk meng-upload SEMUA informasi tentang SRI, khususnya SRI di Indonesia Bagian Timur, yang selama ini jadi andalan permbicaraan. Mahasiswa Pak Iswandi itu dimohon mampu membuat inti-sari (maksimum 2000 kata) tentang informasi yang dimaksud.

Sedapat mungkin artikel tentang informasi itu dibuat dalam bentuk HTML ready, sehingga mudah di-klik dan dibaca. Dari sanalah diskusi dan forum komunikasi itu bisa dibangun. Insya Allah berkembang.

Jika pembaca ingin mengetahui informasi lengkap, ya sediakan saja fasilitas unduh (download) artikel aslinya dalam format PDF, sehingga karya hak cipta seseorang tetap dijunjung tinggi.

Risiko model diskusi web-based seperti ini, memang sering stagnan. Jarang ada yang menanggapi, karena kesibukan para pembaca dan keraguan bahwa komentarnya nanti dianggap tidak qualified dsb. Maklum, masyarakat kita masih boleh dibulang masyarakat tutur (oral tradition), bukan masyarakat baca dan tulis.

Jika toh nanti stagnan, ya tidak apa-apa, karena pengurus/pengelola Ina-Sri telah membuka ruang komunikasi yang diharapkan. Minimal, Ina-Sri telah menjadi semacam "clearing house" untuk diseminasi informasi apa pun tentang SRI. Nanti, pelan-pelan bisa bikin program, dana hibah, riset bersaing (yah, kecil-kecilan kelas Rp 10 juta ke bawah), ditawarkan ke seluruh Indonesia.

Saya yakin akan banyak para pemodal (dan program pemerintah) yang mau kontribusi uang, jika memang prospektif.Desain model kedua, ya buat mailing-list seperti Linkers. Tapi, saya cuma kepikiran saja, masak tidak ada diversifikasi model berdiskusi? Jika dianggaplah Ina-SRI anak angkat dari linkers, bukankan anak sebaiknya berbeda (lebih baik) dari orang tuanya?Mas Imam dan segenap stafnya punya pengalaman mendesain www.wiraswasta. net.

Awalnya para peserta beremangat. Walaupun semakin lama semakin stagnan, websites wiraswasta.net tetap menjadi clearing house beberapa informasi tentang wiraswasta di Indonesia. Nah, mahasiswa dan staf Pak Iswandi toh akan selalu berganti setiap satu atau dua tahun. Oleh karena itu, pengalaman aktif di Ina-SRI nantinya dapat menjadi ajang pembelajaran mereka sebelum terjun di dunia kerja yang sebenarnya.

Mungkin nanti, ada yang sangat betah di sana...Begini dulu dari saya. Lebih kurangnya mohon maaaf.

Salam hangat dari Sydney.

Tidak ada komentar: