Rabu, 16 Januari 2008

Pertanyaan kritis seputar ketahanan pangan

hgunarto2000 <> wrote:>
Ki, Aku kan pernah ngobrol (ngwawancarai) awakmu dan dua kali dimuat di koranku. Sayang korannya tidak sampai ke bogor. Maklum, koran finansial yang 80%-nya beredar di jakarta.

Di edisi sabtu (19 januari) harapannya menerbitkan lipsus tentang ketahanan pangan, kemandirian pangan, kebijakan pangan dan seputar isu tersebut.

Hal tersebut beranjak dari kasus kedelai (yg juga terjadi pada beras, gula, gandum. jagung).

  • Apa penilaianmu tentang kebijakan pangan yang ditempuh pemerintah (deptan).
  • Apa plus-minusnya?
  • Kenapa produktivitas tidak kunjung naik sehingga konsumsi dan produksi makin timpang dan impor cenderung meningkat? Mungkinkah karena kurang insentif, apa karena kebijakan harga tidak mendukung, apa karena kebijakan sarana produksi (pupuk dsb) tidak pro petani, apa karena konversi lahan pertanian kain menjadi2, pembangunan jaringan irigasi stagnan, kebijakan perbenihan lemah, dst?

Apa solusi untuk itu, yang intinya agar kebijakan pangan tetap merangsang petani tapi tidak merugikan konsumen (petani menikmati>harga pantas, di mata konsumen tidak kemahalan). Apa perlu konsep baru, paradigma baru

Bagaimana pengalaman di negeri sakura itu.

Target: bacaan wajib SBY, dan para eksekutif/pengusaha /kadin

Tidak ada komentar: