Jumat, 18 Januari 2008

Peminat Bidang Pertanian Turun

Peminat Bidang Pertanian Turun

Jakarta, Kompas - Minat lulusan SMA untuk mengambil program studi pertanian cenderung menurun karena dianggap kurang prospektif. Karena itu, pemerintah harus merestrukturisasi program studi di fakultas-fakultas pertanian agar tetap menarik.

Suntoro Wongso Atmojo, Sekretaris Jenderal/Ketua Pokja Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI), yang dihubungi di Solo, Kamis (17/1), mengatakan, penurunan minat calon mahasiswa ini terutama untuk program studi yang dinilai tidak menjanjikan, seperti hama, pemuliaan tanaman, tanah, dan penyuluhan.

Akibatnya, banyak program studi pertanian yang sudah terspesialisasi ini kekurangan calon mahasiswa. Hal itu bertolak belakang dengan program studi agrobisnis yang justru kelebihan peminat. "Sekarang, bidang kerja di pertanian dianggap tidak menjanjikan," kata Suntoro yang juga Dekan Fakultas Pertanian Universitas Negeri Sebelas Maret.

M Ahmad Chozin, Wakil Rektor Bidang Akademik Institut Pertanian Bogor, mengatakan, penurunan minat dan aksesibilitas merupakan isu utama peningkatan SDM pertanian saat ini.

Pada seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun lalu, dari 470 program studi yang daya tampungnya tidak terpenuhi, sebanyak 213 program studi di antaranya (45,3 persen) terkait erat dengan pertanian.

Chozin mengatakan, rendahnya minat terhadap pertanian sangat ironis karena Indonesia merupakan negara agraris. Pemerintah juga kurang memerhatikan pertanian sehingga ketahanan pangan menjadi rawan karena mengandalkan impor. (ELN)

Tidak ada komentar: